REFORMASI PENDIDIKAN

Bicara Reformasi Pendidikan, pada dasarnya adalah bicara memperbaharui " Kurikulum " dari bentuk " Substansi " ke bentuk " Sistem ", atau dari bentuk "Sistem " kebentuk " Sistem Bermasyarakat ".
Perubahan kurikulum, akan berpengaruh terhadap Sistem Pembelajaran dan Bahan Ajar, jadi jika terjadi pengembangan kurikulum ( substansi ke sistem ), maka harus diikuti pengembangan sistem pembelajaran dan pengembangan bahan ajar.
Perubahan kurikulum akan disertai perubahan bahan ajar dan secara otomatis disertai perubahan sistem pembelajaran, dengan demkian ada keterkaitan yang sangat erat signifikan antara perubahan kurikulum, pengembangan bahan ajar dan pengembangan sistem pembelajaran
Dengan demikian Sistem Pendidikan akan berubah dari bentuk " Substansi " ke bentuk " Sistem ". Dengan berubahnya kurikulum ( substansi ke sistem ) akan berubahlah Sistem Pendidikan, yang akhirnya terjadi " REFORMASI PENDIDIKAN " dari bentuk substansi ke sistem.



Monday, April 26, 2010

BACALAH DENGAN TEGAS

Membaca berarti mengembangkan ranah kognitif, dengan membaca setiap individu akan bertambah pengetahuan dan wawasannya, sehingga individu tersebut akan bertindak lebih professional karena bertambahnya pengetahuan yang mendukung proseionalitasnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu dilingkungan jabatan atau lingkungan social.
Membaca yang benar berarti dengan membaca individu tersebut dapat bertambah pengetahuannya, apabila tidak bertambah pengetahuannya secara professional, maka dapat dikatakan bukan membaca tetapi melihat, melihat gambar, melihat bentuk tulisan atau melihat desain buku tersebut. Apabila itu yang terjadi berarti harus ada perbaikan terhadap buku sebagai bahan ajar, agar menarik minat baca pembaca, dan pengembangan bahan ajar ini bukan hanya ditinjau dari segi isi saja, tetapi dari semuanya, baik isi, konsep-konsep yang ada, teori-teori yang mendukung, susunan struktur isi, susunan kompetensi, dan fakta-fakta yang mendukung, sehingga minat baca seseorang semakin besar.
Membaca yang benar adalah membaca dengan procedural sebagai berikut :
1. Membaca dan menghafal.
2. Membaca dan memahami.
3. Membaca dan mengaplikasikan.
4. Membaca dan menganalisa.
5. Membaca dan mengembangkan.

1. Membaca dan Menghafal.
Didalam setiap materi, baik itu materi pelajaran, atau materi proposal, didalamnya akan mengandung beberapa istilah yang perlu dihapalkan, baik hafalan “ kata “ sebagai bagian isi dari materi, hafalan “ posisi kata “ menurut urutan struktur isi dan makna yang tercakup didalam materi tersebut, dan hafalan baik “ kata dan posisi “ untuk kelengkapan memahami materi tersebut.
Menghafal “ kata “ adalah menghafal istilah-istilah, teori-teori, konsep-konsep, rumus-rumus yang ada didalam tulisan materi tersebut. Ini adalah sayarat utama agar individu dapat memahami materi tersebut.
Menghafal “ posisi kata “ adalah menghafal urutan kata-kata tersubut didalam struktur isi materi secara keseluruhan, sehingga individu dapat mengkaitkannya menjadi satu pemahamana yang benar.
Menghafal “ kata dan posisi kata “ adalah menghafal selain istilah-istilah terbut juga posisinya didalam kedudukannya didalam hamparan seluruh materi pelajaran, sehingga dengan demikian individu akan memahami materi tersebut dengan sempurna.

2. Membaca dan Memahami.
Didalam materi pelajaran atau materi proposal mempunyai tujuan-tujuan yang harus dipahami oleh individu agar konsep-konsep yang tercantum didalam materi tersebut direspon oleh otak, yang selanjutnya diaplikasikan lewat kata, sikap dan gerak. Apabila pemahaman itu benar, maka kata, sikap dan gerka sebagai akibat respon dari baca akan benar, tetapi bila salah, maka semua akan salah.
Memabaca dan memahami adalah bagian yang sangat penting didalam kegiatan “ baca “, memahami konsep-konsep yang tercantum didalam pokok bahasan ( standard kompetensi ), memahami konsep-konsep yang tercantum didalam sub pokok bahasan ( kompetensi dasar ) yang merupakan pengembangan pokok bahasan. Dan memahami konsep-konsep yang tercantum didalam indicator. Setiap individu baca harus memamahami keterkaitan, antara pokok bahasan, sub pokok bahasan dan indicator, serta tujuan secara keseluruhan, sehingga individu baca memahami keseluruhan bahan ajar.
Materi pelajaran tersusun secara susunan kompetensi dan struktur isi. Susunan secara kompetensi merupakan susunan yang laing terkait antara konpetensi yang satu dengan lainnya, susunan merupakan satu urutan yang tidak dapat dibolak balik, sebab konpetensi yang satu menjelaskan konpetensi dibawahnya, selanjutnya konpetensi dibawahnya menjelaskan kompetensi dibawahnya lagi, dan seterusnya sampai konpetensi yang ada didalam keseluruhan materi bahan ajar.
Struktur isi merupakan saling keterkaitan antara pokok bahasan, sub pokok bahasan dari semua materi pelajaran. Struktur isi ini bisa secara hyrarkhis atau kelompok, hirarkhis susunan secara vertikal, sementara kelompok secara horizontal.
Pemahaman konsep-konsep, teori-teori, yang tercantum didalam struktur isi harus jelas, mana struktur yang sangat essensial mana struktur yang pengembang, sehingga secara hirarkhis pembaca dapat memahami keselruhan isi materi pelajaran.

3. Membaca dan Mengaplikasi.
Membaca harus bisa mengaplikasikan, baik kedalam bentuk nyata atau kedalam bentuk kiasan. Bentuk nyata adalah kejadian yang ada didalam masayarakt, sedangkan kiasan adalah miniatur dari kejadian dimasayarakat tersebut, dengan menggunakan alat praga. Syarat utama mengaplikasikan bahan ajar adalah harus benar-benar memahami konsep, teori dan prosedur yang ada didalam materi bahan ajar. Biasanya untuk mengaplikasikan materi bahan ajar, bisa melalui ” kontektual learning ” dengan menggunakan gambar-gambar atau slide, atau secara ” tutorial ” urutan kerja untuk mewujudkan dan mengapresiasikan tujuan yang terkandung didalam konsep bahan ajar tersebut.
Antara aplikasi dan pemahaman merupakan suatu keterkaitan yang sangat signifikan. Sebab apabila salah didalam memahami materi bahan ajar, maka akan sulitlah untuk mengapresiasikannya, baik secara gambar, slide atau tutorial.

4. Membaca dan Menganalisa.
Menganalisa adalah membandingkan konsep-konsep, teori-teori, tujuan didalam pokok bahasan yang tercantum didalam sub pokok bahasan atau indikator. Menganalisa atau membandingkan adalah evaluasi terhadap tujuan apakah tujuan itu sama atau tidak sama. Kalau analisa itu sama, tujuan pokok bahasan tersebut posisinya sama, walaupun pokok bahasannya berbeda tetapi tujuannya atau maknanya sama, sedangkan apabila tidak sama maka posisi tujuan pokok bahasan tersebut bertingkat. Artinya pokok bahasannya berbeda dan tujuannya atau maknanya tidak sama. Sebagai contoh didalam ilmu ” Agrobisnis ” modal usaha terbagi kedalam modal investasi, modal kerja, dan amortasi, ini posisinya sama yaitu modal usaha, tetapi BEP ( break event point ) sudah tidak sama posisinya, sebab pembahasan BEP merupakan kelanjutan dari pembahasan modal.
Itulah yang dimaksud dengan menganalisa atau membandingkan tujuan pokok bahasan dengan hasil sama didalam posisinya atau tidak sama didalam posisi struktur isi materi pelajaran. Dengan demikian pemahaman konsep materi pelajaran atau proposal dapat dipahami dengan jelas.

5. Membaca dan Mengembangkannya.
Dengan pemahaman, pengaplikasian dan pembandingan yang benar maka individu baca tersebut sudah menguasai struktur, konsep-konsep , teori-teori, procedural dan pola pikir yang mendukung mata pelajaran yang terkandung didalam tujuan pembelajaran. Selanjutnya individu baca dapat mengembangkannya sesuai dengan irama jalan pikiran konsep-konsep tersebut, setelah dipraktekkan didalam dunia nyata, dimana letak kekurangannya, dimana letak kebaikannya, dimana letak keberhasilannya, kenapa ini gagal, kenapa ini berhasil, dan lain sebagainya.
Mengembangkan bukan berarti lari dari focus pembecaraan awal pokok bahasan, tetapi pada dasarnya individu baca mengembangkan indicator-indikator menjadi pokok bahasan yang bias dipertanggung jawabkan kebenarannya secara ilmiah. Dengan didukung konsep-konsep yang benar, maka pengembangan menjadi pokok bahasan, sub pokok bahasan dan indicator, merupakan perluasan wawasan dari ide tujuan pembelajaran.
Pertanggunga jawab secara ilmiah melalui verifikasi masa, baik didunia kampus atau kalangan umum.

No comments:

Post a Comment