REFORMASI PENDIDIKAN

Bicara Reformasi Pendidikan, pada dasarnya adalah bicara memperbaharui " Kurikulum " dari bentuk " Substansi " ke bentuk " Sistem ", atau dari bentuk "Sistem " kebentuk " Sistem Bermasyarakat ".
Perubahan kurikulum, akan berpengaruh terhadap Sistem Pembelajaran dan Bahan Ajar, jadi jika terjadi pengembangan kurikulum ( substansi ke sistem ), maka harus diikuti pengembangan sistem pembelajaran dan pengembangan bahan ajar.
Perubahan kurikulum akan disertai perubahan bahan ajar dan secara otomatis disertai perubahan sistem pembelajaran, dengan demkian ada keterkaitan yang sangat erat signifikan antara perubahan kurikulum, pengembangan bahan ajar dan pengembangan sistem pembelajaran
Dengan demikian Sistem Pendidikan akan berubah dari bentuk " Substansi " ke bentuk " Sistem ". Dengan berubahnya kurikulum ( substansi ke sistem ) akan berubahlah Sistem Pendidikan, yang akhirnya terjadi " REFORMASI PENDIDIKAN " dari bentuk substansi ke sistem.



Wednesday, March 31, 2010

APAKAH ANDA SIAP MENGAJAR.



Siap mengajar dalam arti siap seluruh perangkat dan sarana pembelajaran dan siap untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Menurut Yamamoto :" kegiatan pembelajaran akan optimal apabila ada keaktifan kedua pihak guru dan siswa, guru siap untuk mengajar dan siswa siap untuk belajar, apabila salah satu atau dua-duanya tidak aktif dalam arti tidak siap maka pembelajaran akan gagal ".

Perencanaan:
Perencanaan yang matang dan tepat didalam kegiatan pembelajaran, biasanya dilakukan diawal semester, dimana guru wajib menentukan langkah-langkah kegiatan pembelajaran secara tepat.

Metode :
Metode yang dipakai didalam kegiatan pembelajaran tergantung kepada :
1. Tingkat essensial materi pelajaran.
artinya materi pelajaran sangat bermakna untuk pembekalan kecakapan hidup, bermakna dan bermanfaat untuk mencapai indikator lain, dan mampu mewakili indikator lain. Materi ini dikatakan sangat essensial.
2. Tingkat Kesulitan dan Kerumitan materi pelajaran.
artinya untuk memahami kompetensi memerlukan waktu yang lama, perlu penalaran dan kecermatan yang tinggi, dituntut adanya sarana dan prasarana agar kompetensi dicapai siswa.
3. Tingkat kemampuan rata-rata siswa.
tingkat kemampuan siswa berdasar atas seleksi ujian awal, atau tingkat prestasi siswa pada semester atau kelas sebelumnya.

Dari ketiga kriteria tersebut, dapat ditentukan metode apakah yang dipakai didalam kegiatan pembelajaran, metode ceramah, atau metode bebas aktif dalam arti siswa belajar sendiri secara kelompok.
Aapabila metode yang ditentukan adalah ceramah, maka guru harus pandai-pandai menampilkan beberapa ketrampilan khusus, seperti ketrampilan menjelaskan, ketrampilan bertanya, ketrampilan reinforse, dll., sedangkan apabila metode yang dipilaih bebas aktif, maka guru harus pandai memfasilitasi siswa didalam peer teaching, tutor sebaya, dan komunitas belajar.

Strategi Pembelajaran :
Strategi Pembelajaran Harus memenuhi dua opsi :
1. Observable.
Pendekatan yang dipakai harus benar-benar sudah teruji keampuhannya dan kematangannya didalam kegiatan pembelajaran. Pengujian bukan hanya satu atau duakali tetapi berkali-kali untuk mengetahui kevalitan dan hasil yang memuaskan.
2. Measureble.
Pendekatan yang dipakai harus dapat memperhitungkan dengan akurat, matang dan tepat, efektif dan efisian untuk mengetahui prestasi siswa secara benar. Dengan demikian guru dapat mengetahui mana siswa rendah, siswa pandai dan siswa sangat pandai.

Strategi pembelajaran tersusun rapi didalam sistem pembelajaran dan sistem instraksional, selain motivasi dan penguatan yang dilakukan guru pengajar. Strategi Pembelajaran tersusun rapi mulai dari program tahunan ( prota ), program semester ( promes ), alokasi waktu, rencana pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, standar ketuntasan KTSP, tes diagnostik, analisis dan evaluasi.
Untuk metode ceramah : tersusun didalam Mekanisme Pembelajaran Kompetensi, dimana basis yang dipakai adalah basis kompetensi. Sedangkan untuk metode bebas aktif, tersusun didalam Tehnologi Pembelajaran Kompetensi, dimana basis yang dipakai adalah Lesson Study.

Motivasi dan Penguatan :
Motivasi dan penguatan adalah wujud dari pendekatan guru dalam hal :
1. Belajar Siswa.
- Siswa dianjurkan belajar kelompok dengan dibentuknya kelompok belajar.
- Motivasi tidak adanya kerugian belajar kelompok baik bagi yang pandai ataupun yang rendah.
- Motivasi dengan belajar kelompok masalah yang sulit akan terpecahkan.
- Motivasi bersatu kita teguh bercerai kita jatuh. dll.

2. Hubungan guru murid.
- Hubungan sosial yang baik, kasih sayang, tulus, ikhlas.
- Menjadi tauladan yang baik dalam sikap, intektual dan kerapian.
- Menjadi pemimpin yang baik baik didalam kelas ataupun diluar kelas.dll.

3. Keberhasilan Belajar.
- Memberi hadiah bagi yang berprestasi.
- Menunjukkan nilai hasil belajar. dll

Model Pembelajaran :
Model pembelajaran khusus untuk kegiatan Lesson Study atau metode bebas aktif.

Apabila ditinjau dari pemilihan metode, perlengkapan strategi pembelajaran, dan model pembelajaran yang tepat, maka anda sudah dapat dikatakan siap untuk mengajar, tetapi apabila sebaliknya, anda belum membuat prota, promes, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Standar Ketuntasan KTSP, Tes Diagnostik, Analisis, dan Evaluasi apa yang dipakai, maka anda dapat dikatakan belum siap mengajar, yang berarti pembelajaran tidak optimal.
Oleh karena itu agar anda siap mengajar, anda harus sudah menyiapkan, baik perencanaan metode pembelajaran, strategi pembelajaran dan model pembelajaran, sehingga anda benar-benar siap untuk mengajar.

NB:
1. Gambar 1. Dokumen Opersional Mekanisme Pembelajaran Kompetensi.
2. Gambar 2. Dokumen Operasional Tehnologi Pembelajaran Kompetensi.