REFORMASI PENDIDIKAN

Bicara Reformasi Pendidikan, pada dasarnya adalah bicara memperbaharui " Kurikulum " dari bentuk " Substansi " ke bentuk " Sistem ", atau dari bentuk "Sistem " kebentuk " Sistem Bermasyarakat ".
Perubahan kurikulum, akan berpengaruh terhadap Sistem Pembelajaran dan Bahan Ajar, jadi jika terjadi pengembangan kurikulum ( substansi ke sistem ), maka harus diikuti pengembangan sistem pembelajaran dan pengembangan bahan ajar.
Perubahan kurikulum akan disertai perubahan bahan ajar dan secara otomatis disertai perubahan sistem pembelajaran, dengan demkian ada keterkaitan yang sangat erat signifikan antara perubahan kurikulum, pengembangan bahan ajar dan pengembangan sistem pembelajaran
Dengan demikian Sistem Pendidikan akan berubah dari bentuk " Substansi " ke bentuk " Sistem ". Dengan berubahnya kurikulum ( substansi ke sistem ) akan berubahlah Sistem Pendidikan, yang akhirnya terjadi " REFORMASI PENDIDIKAN " dari bentuk substansi ke sistem.



Wednesday, March 31, 2010

APAKAH ANDA SIAP MENGAJAR.



Siap mengajar dalam arti siap seluruh perangkat dan sarana pembelajaran dan siap untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Menurut Yamamoto :" kegiatan pembelajaran akan optimal apabila ada keaktifan kedua pihak guru dan siswa, guru siap untuk mengajar dan siswa siap untuk belajar, apabila salah satu atau dua-duanya tidak aktif dalam arti tidak siap maka pembelajaran akan gagal ".

Perencanaan:
Perencanaan yang matang dan tepat didalam kegiatan pembelajaran, biasanya dilakukan diawal semester, dimana guru wajib menentukan langkah-langkah kegiatan pembelajaran secara tepat.

Metode :
Metode yang dipakai didalam kegiatan pembelajaran tergantung kepada :
1. Tingkat essensial materi pelajaran.
artinya materi pelajaran sangat bermakna untuk pembekalan kecakapan hidup, bermakna dan bermanfaat untuk mencapai indikator lain, dan mampu mewakili indikator lain. Materi ini dikatakan sangat essensial.
2. Tingkat Kesulitan dan Kerumitan materi pelajaran.
artinya untuk memahami kompetensi memerlukan waktu yang lama, perlu penalaran dan kecermatan yang tinggi, dituntut adanya sarana dan prasarana agar kompetensi dicapai siswa.
3. Tingkat kemampuan rata-rata siswa.
tingkat kemampuan siswa berdasar atas seleksi ujian awal, atau tingkat prestasi siswa pada semester atau kelas sebelumnya.

Dari ketiga kriteria tersebut, dapat ditentukan metode apakah yang dipakai didalam kegiatan pembelajaran, metode ceramah, atau metode bebas aktif dalam arti siswa belajar sendiri secara kelompok.
Aapabila metode yang ditentukan adalah ceramah, maka guru harus pandai-pandai menampilkan beberapa ketrampilan khusus, seperti ketrampilan menjelaskan, ketrampilan bertanya, ketrampilan reinforse, dll., sedangkan apabila metode yang dipilaih bebas aktif, maka guru harus pandai memfasilitasi siswa didalam peer teaching, tutor sebaya, dan komunitas belajar.

Strategi Pembelajaran :
Strategi Pembelajaran Harus memenuhi dua opsi :
1. Observable.
Pendekatan yang dipakai harus benar-benar sudah teruji keampuhannya dan kematangannya didalam kegiatan pembelajaran. Pengujian bukan hanya satu atau duakali tetapi berkali-kali untuk mengetahui kevalitan dan hasil yang memuaskan.
2. Measureble.
Pendekatan yang dipakai harus dapat memperhitungkan dengan akurat, matang dan tepat, efektif dan efisian untuk mengetahui prestasi siswa secara benar. Dengan demikian guru dapat mengetahui mana siswa rendah, siswa pandai dan siswa sangat pandai.

Strategi pembelajaran tersusun rapi didalam sistem pembelajaran dan sistem instraksional, selain motivasi dan penguatan yang dilakukan guru pengajar. Strategi Pembelajaran tersusun rapi mulai dari program tahunan ( prota ), program semester ( promes ), alokasi waktu, rencana pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, standar ketuntasan KTSP, tes diagnostik, analisis dan evaluasi.
Untuk metode ceramah : tersusun didalam Mekanisme Pembelajaran Kompetensi, dimana basis yang dipakai adalah basis kompetensi. Sedangkan untuk metode bebas aktif, tersusun didalam Tehnologi Pembelajaran Kompetensi, dimana basis yang dipakai adalah Lesson Study.

Motivasi dan Penguatan :
Motivasi dan penguatan adalah wujud dari pendekatan guru dalam hal :
1. Belajar Siswa.
- Siswa dianjurkan belajar kelompok dengan dibentuknya kelompok belajar.
- Motivasi tidak adanya kerugian belajar kelompok baik bagi yang pandai ataupun yang rendah.
- Motivasi dengan belajar kelompok masalah yang sulit akan terpecahkan.
- Motivasi bersatu kita teguh bercerai kita jatuh. dll.

2. Hubungan guru murid.
- Hubungan sosial yang baik, kasih sayang, tulus, ikhlas.
- Menjadi tauladan yang baik dalam sikap, intektual dan kerapian.
- Menjadi pemimpin yang baik baik didalam kelas ataupun diluar kelas.dll.

3. Keberhasilan Belajar.
- Memberi hadiah bagi yang berprestasi.
- Menunjukkan nilai hasil belajar. dll

Model Pembelajaran :
Model pembelajaran khusus untuk kegiatan Lesson Study atau metode bebas aktif.

Apabila ditinjau dari pemilihan metode, perlengkapan strategi pembelajaran, dan model pembelajaran yang tepat, maka anda sudah dapat dikatakan siap untuk mengajar, tetapi apabila sebaliknya, anda belum membuat prota, promes, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Standar Ketuntasan KTSP, Tes Diagnostik, Analisis, dan Evaluasi apa yang dipakai, maka anda dapat dikatakan belum siap mengajar, yang berarti pembelajaran tidak optimal.
Oleh karena itu agar anda siap mengajar, anda harus sudah menyiapkan, baik perencanaan metode pembelajaran, strategi pembelajaran dan model pembelajaran, sehingga anda benar-benar siap untuk mengajar.

NB:
1. Gambar 1. Dokumen Opersional Mekanisme Pembelajaran Kompetensi.
2. Gambar 2. Dokumen Operasional Tehnologi Pembelajaran Kompetensi.

Monday, March 29, 2010

JANGAN LALAIKAN DO'A



Setiap akan melakukan aktifitas apapun selalu dan memang harus didahului dengan do'a. Karena hanya dengan kuasaNya dan rahmatNya kita semua dapat menjalankan aktifitas kegiatan tersebut. Tak luput pula dilembaga pendidikan, setiap memulaui kegiatan pembelajaran disertai doa dan salam, diakhir pembelajaran disertai doa dan salam.Kegiatan yang berupa do'a dan salam dilakukan didalam kegiatan awal, yaitu doa'a. salam dan apersepsi, dan kegiatan akhir ( penutup ).
Doa dan salam sering dan memang kebanyakan seolah-olah lepas dari kegiatan pembelajaran, dan inilah yang sering dilalaikan seorang guru, padahal do'a dan salam adalah momen yang paling penting dan essensial didalam kegiatan proses belajar mengajar. Pernahkan saudara membayangkan bahwa doa dan salam adalah bagian yang penting dari kegiatan pembelajaran ?
Pada saat dikumandangkan doa awal pembelajaran, disitulah terjadi suatu peristiwa yang sangat besar, sebab disaat itulah kita sebenarnya beraudensi, bertatap muka, berharap atas ridhoNya, kepada Yang Maha Kuasa Yang Maha Pandai Yang Maha Penyayang. Didalam hati yang paling dalam ada tetes air mata, betapa tidak bagaimana kalau Tuhan Yang Maha Kuasa tidak memberikan kasih sayangNya, IlmuNya kepada kita sebagai seorang guru, untuk melakukan kegiatan tranfer learning kepada siswa. Kita jadi buta, kita tidak bisa apa, sehingga kegiatan pembelajaran hanyalah sebuah kegiatan basabasi saja. Alangkah ruginya kita, betapa kasihannya murid, siswa kita, anak didik kita yang mengharap.
Pada saat doa itulah, hati kita yang paling dalam, memohon kepada Sang Khalik, agar dibuka pintu hati kita, pintu kognitif kita, pintu afektif kita, dan pintu psikomotorik kita agar stimulus yang kita berikan kepada siswa mendapat respon yang baik. Begitu juga didalam hati kecil kita mengharap agar siswa, anak didik dibuka hatinya, dibuka kognitif, afektif, dan psikomotoriknya agar dapat menerima stimulus yang kita berikan. Betapa bahagianya bila do'a kita dari hati yang paling dalam dikabulkan, sebab dengan dikabulkannya doa'a kita pasti kegiatan tranfer learning akan berjalan dengan baik, dan proses belajar mengajar akan mencapai optimal dan target pembelajaran tercapai.
Marilah kita sadarkan diri kita, diri siswa anak didik kita, agar selalu ingat kepada Sang Khalik, agar didalam menjalankan kegiatan pembelajaran baik secara institusional atau insidental mendapat restu dan ridhoNya. Amin.
Pada saat mengucapkan salam, disitu juga terjadi suatu peristiwa besar yang tidak kita sadari, peristiwa dimana " siswa memberikan keselamatan kepada guru, dan guru membalas memberikan keselamatan kepada siswa " semoga keselamatan tercuruh kepada guru atau siswa. Keselamatan dalam arti pikiran kita tidak terjadi kesalahan, sehingga apa yang kita berikan dapat benar dan mudah dipahami, ucapan kita benar dan mudah untuk diucapkan, sikap kita benar sehingga menyenangkan, semua butuh keselamatan, sehingga dengan demikian kita terhindarkan dari kesalahpahaman, kemacetan, dan kesalah artian yang menyebabkan kita celaka. Celakalah bagi orang-orang yang tidak mendapat keselamatan.
Mudah-mudahan kita selalu didalam lindunganNya dan keselamatan ada pada diri kita dan anak didik didik kita semua.

Thursday, March 25, 2010

Jagalah Aktifitas Pembelajaran Dengan sabar

Kesabaran, ketulusan, dan keikhlasan adalah tonggak yang paling berperanan agar kegiatan pembelajaran berhasil, selain sistem pembelajaran dan sistem instraktional. Tetapi sekali lagi dengan kesabaran, keikhlasan dan ketulusan dari hati yang paling dalam maka kegiatan pembelajaran akan berhasil.

Dua Peluang :
1. Menahan emosi ( sabar ) dan aktif dalam arti mencari pemecahan agar tercapai proses belajar mengajar yang menyenangkan, kegiatan pembelajaran akan menyenangkan.
2. Menahan emosi ( sabar ) dan pasif dalam arti tidak mencari pemecahan agar tercapai kegiatan yang menyenangkan, maka akan berakibat kejenuhan atau kebosanan.

Strategi Pembelajaran :
Strategi pembelajaran merupakan aktualisasi dari seluruh aktifitas guru dalam rangka mewujudkan kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien. Efektiftifitas strategi dapat diukur dari tingginya kuantitas dan kualitas hasil belajar yang dicapai anak. Efisien dalam arti penggunaan strategi yang dimaksud berhubungan dengan waktu, fasilitas atau kemampuan yang ada.
Tiap-tiap guru mempunyai cara pandang yang berbeda, dalam arti wawasan teoritik yang dipahami guru tentang hakekat pembelajaran. Oleh karena itu, akan mengakibatkan terjadinya cara pandang yang berbeda, yang mengakibatkan terjadinya perbedaan pendekatan pembelajaran yang dilaksanakan. Sebaliknya kesamaan wawasan guru tentang hakekat pembelajaran akan berimbas kepada kesamaan pendekatan yang digunakan.

Syarat-syarat Pemilihan StrategiPembelajaran:

1. Strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai.
2. Strategi pembelajaran harus sesuai dengan karakteristik bahan pembelajaran.
3. Strategi pembelajaran harus sesuai karakteristik guru pengajar.
4. Strategi pembelajaran harus sesuai dengan karakteristik siswa.
5. Strategi pembelajaran harus sesuai dengan karakteristik sarana dan prasarana yang tersedia.

Hal-hal Didalam Pemilihan Strategi Pembelajaran :
1. Dapat memotifasi dan menarik siswa
2. Meningkatkan partisipasi anak.
3. Meningkatkan kemandirian anak.
4. Meningkatkan ketentraman belajar anak.
5. Meningkatkan disiplin dan ketertipan kelas.
6. Menjalin hubungan interpersonal anggota kelas.

Macam-macam Strategi Pembelajaran :
1. Pendekatan Sistem : untuk mengorganisasikan dan mengembangkan komponen-komponen satuan pelajaran.
2. Pendekatan Behavioristik : untuk perumusan tujuan pembelajaran, bersifat observable dan measurable.
3. Pendekatan Kognitif, Pendekatan Afektif, Pendekatan Psikomotorik dan Pendekatan Campuran : untuk tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
4. Pendekatan Belajar Aktif, Pendekatan Reseptif, Pendekatan Proses : untuk tujuan tercapai belajar siswa dari sudut pandang belajar.
5. Pendekatan Humanistik, Pendekatan Otokratis, Pendekatan Demokratis, Pendekatan Faire : dari sudut pandang hubungan siswa dan guru.
6. Pendekatan Konsep, Pendekatan Tematik, Pendekatan Unit, Pendekatan Integratik : dari sudut bahan belajar.
7. Pendekatan Pragmatik, Pendekatan Komunikatif : dari sudut orinsip kebermaknaan hasil belajar.
8. Pendekatan Klasikal, Pendekatan Individual, Pendekatan Kelompok : dari sudut pengelolaan siswa didalam belajar.

Didalam proses belajar mengajar akan terdapat banyak pendekatan yang dilakukan, bahkan masing-masing bidang study , memiliki karakteristik pendekatan pembelajaran yang spesifik pula. Oleh karena itu didalam pembelajaran bidang study tertentu, akan terdapat beberapa pendekatan yang dilakukan secara serempak, hal ini mengingat setiap pembelajaran didalam standar kompetensi terdiri atas beberapa komponen pembelajaran atau kompetensi dasar pembelajaran, dan masing-masing kompetensi dasar pembelajaran terdiri dari beberapa aspek atau indikator. Kerempakan pendekatan pembelajaran ini dikarenakan masing-masing aspek atau indikator mempunyai pendekatan yang berbeda-beda, sehingga didalam standar kompetensi pembelajaran dilakukan pendekatan pembelajaran yang serempak agar tujuan pembelajaran tercapai, dan target optimal.

Wednesday, March 17, 2010

MENGULANG ATAU MELANJUTKAN


Rasanya memang terlalu sulit untuk menentukan kesuksesan guru dalam menyampaikan materi pelajaran ( tranfer learning ), apalagi kalau didalam satu kali tatap muka tidak ada tes formatif sebagai standar ketentuan ketuntasan mengajar atau kesuksesan guru didalam tranfer learning.
Saya masih ingat kata-kata Prof. Masaaki Sato, :" guru harus bisa mengambil sikap yang cepat didalam pembelajaran, mengulang atau melanjutkan ", ini dilatih didalam DO-SEE, selanjutnya " guru harus belajar dua hal, yaitu bagaimana caranya melanjutkan pembelajaran, dan berikutnya bagaimana pemahaman terhadap siswa ", ini dipahami didalam SEE.

Mengulang :
Mengulang artinya pembelajaran kurang tuntas, ini dapat dilihat dari hasil tes formatif atau tanya jawab dimana nilai yang dihasilkan masih dibawah ketentuan standar KTSP. Tentunya kalau kita mengulang perlu adanya perubahan daik didalam strategi pembelajaran, metode pembelajaran atau model pembelajaran, guru harus pandai-pandai memilih unsur-unsur tersebut agar kegiatan pembelajaran dapat sukses.

Melanjutkan :
Melanjutkan berarti pembelajaran sukses dan tuntas,tetapi gurupun harus pandai-pandai juga apakah sistem pembelajaran yang kita gunakan sudah baik atau belum, apa perlu dirubah atau tidak itu tergantung kepada guru sebagai pemegang wewenang tertinggi didalam kegiatan pembelajaran. Jelasnya dengan strategi pembelajaran, metode pembelajaran dan model pembelajaran yang digunakan harus berimbas agar siswa dapat memahami materi pelajaran dan guru dapat mencapai target tujuan pembelajaran.

Bagaimana Siswa Paham :
Bagaimana siswa paham adalah sesuatu yang sangat sulit, sebab dalam hal ini guru harus memperhitungkan bagaimana kondisi pada saat kegiatan awal, apersepsi, kegiatan inti dan penutup. Ketiga kegiatan ini harus bisa mengoptimalkan strategi pembelajaran yang dipakai, sehingga hasil pemnbelajaran optimal.
Penguasaan emosional guru harus maksimal, sebab beragam siswa juga terjadi beragam karakter yang dapat menyebabkan berbagai macam kondisi, kadang menyenangkan, kadang menyebalkan, bahkan membuat kita marah.

Saya kira dengan strategi, metode dan model pembelajaran yang sudah tersedia, akan membantu guru didalam kegiatan instraksional, sehingga tranfer learning dapat berjalan dengan baik, sempurna dan lancar, serta hasil yang memuaskan. Semoga semuanya dapat berjalan dengan lancar.

Tuesday, March 16, 2010

PENGEMBANGAN KURIKULUM BERARTI PENGEMBANGAN SISTEM PENDIDIKDN


Kurikulum merupakan jantung dari jalannya sistem pendidikan, dengan melihat kurikulum guru pengajar dapat mengapresiasikan sistem pembelajaran dan sistem instraksional didalam kegiatan pembelajaran.
Pengembangan kurikulum sangat diperlukan didalam menyesuaikan sistem pendidikan dengan kemajuan jaman yang mengharap model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi masyarakat sekarang, oleh karena itu diperlukan pengembangan kurikulum untuk menyesuaikan sistem pendidikan dengan kondisi jaman.

Pengembangan Kurikulum :

1. Kurikulum Substansi.
Kurikulum ini masih belum terwujudnya suatu sistem yang berkesinambungan dan berkolaboratif. Kurikulum ini berisi substansi materi pelajaran, yang terkotak-kotak dengan sistem pembelajaran lainnya. Artinya materi pelajaran tersaji sesuai dengan pokok pelajaran dan subpokok pelajaran, sedangkan sistem pembelajaran lainnya sampai penilaian diserahkan kepada wewenang guru untuk penyelesaiannya.

2. Kurikulum Sistem.
Kurikulum ini sudah terbentuk secara sistematik dan saling terkait antara materi pelajaran dengan sistem pembelajaran lainnya. Artinya matri pelajaran dibahas dan sistem pengajaran, sistem penilaian, tes diagnostik serta standar ketuntasan sudah ditentukan dan ditulis dalam satu paket yang saling berkaitan dan berkolaborasi satu dengan lainnya, saling berkaitan, merupakan umpan balik dan berhubungan secara sinergik. Sehingga guru dapat menuntaskan satu kompetensi dasar sampai tuntas sesuai dengan ketentuan yang tertuang didalam kurikulum, sehingga guru dapat mengetahui secara tepat prestasi siswa satu persatu.

3. Kurikulum Sistem Bermasyarakat.
Kurikulum ini melibatkan masyarakat didalam kegiatan pembelajaran, khususnya wali murid, baik didalam pelaksanaan sistem pembelajaran atau sistem instraksional, sehingga dengan demikian masyarakat dapat menilai dengan benar proses belajar mengajar instansi atau lembaga tersebut.

Pengembangan kurikulum berarti terjadi pengembangan bahan ajar, dimana sistem penyajian bahan ajar dikembangkan sesuai dengan kondisi kurikulum yang sudah berubah, yang sekaligus berdampak terhadap pengembangan sistem pembelajaran. Jadi pengembangan kurikulum harus diikuti pengembangan bahan ajar dan pengembangan sistem pembelajaran.

Friday, March 12, 2010

APRESIASI SISTEM INSTRAKSIONAL


Sistem instraksional adalah bagian yang yang penting didalam kegiatan pembelajaran, sehingga guru dituntut untuk dapat mengapresiasikan dengan baik dan sempurna, mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.
Wujud dari sistem instraksional adalah kegiatan tatap muka didepan kelas, dengan berbagai macam strategi, metode dan model pembelajaran, setting tempat duduk, dll. Tentunya kegiatan tatap muka didalam mewujudkan sistem instraksional membutuhkan perhitungan yang mantap didalam menentukan penempatan unsur-unsur tersebut disesuaikan dengan tingkat kesulitan, dan essensial materi pelajaran, dengan pemilihan unsur-unsur yang tepat maka insya Alloh kegiatan tatap muka akan berjalan lancar.

Kendala-kendala Yang Dihadapi Pada Saat Tatap Muka :
1. Siswa ramai pada saat kegiatan pembelajaran.
2. Siswa tidak siap untuk belajar.
3. Guru kesulitan menentukan strategi, metode, dan model pembelajaran yang tepat.
4. Waktu pembelajaran yang terlalu singkat.
5. Kondisi lingkungan yang tidak mendukung.

Pemecahan Masalah :
1. Guru harus menyadari bahwa siswa membutuhkan beberapa kebutuhan, salah satunya adalah kebutuhan untuk dihargai dalam posisi apapun, sehingga guru harus pandai-pandai mengkondisikan posisi siswa yang demikian. Salah bersikap akibatnya fatal, dimarahi malah ramai, dinasehati malah dilecehkan.
1. Egoisme yang terlalu tinggi, sesuai dengan sifat manusia, ada ego, ada super ego, dan control. Cobalah untuk masuk kedunia controlnya sesuai dengan kondisi siswa, dengan demikian guru dapat bersama-sama didalam kegiatan pembelajaran.
Cobalah untuk pandai-pandai mensiasati, atau memanipulasi kondisi tersebut agar pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat berjalan lancar, sesuai dengan aturan, sehingga proes tranfer learning dapat tercapai dan tujuan pembelajaran terpenuhi dengan optimal.

Tiga Kondisi Dalam Mensiasati Kondisi Siswa :
1. Bukalah proses belajar mengajar dengan singkat dan jelas, apa tujuan dan sasaran materi pelajaran yang akan dibahas, berdoa dan salam supaya diberkahi Tuhan Yang Maha Kuasa.
2. Berikan tugas diskusi antar siswa didalam kelompoknya :
- mengerjakan tugas evaluasi yang telah disiapkan didalam program instraksional, selanjutnya dibahas bersama.
- tanya jawab materi pelajaran, antar sesama siswa dan guru membantu menyelesaikannya.
- membuat laporan singkat mengenai materi pelajaran, selanjutnya dibahas bersama.
- membuat beberapa soal, setelah itu soal diacak kedalam kelompok belajar kelas, dan dikerjakan sesuai dengan kelompok yang menerima soal dari kelompok lain.
- baca materi pelajaran dan bagian-bagian yang sulit dicatat setelah itu didiskusikan bersama, baik antar siswa ( tutor sebaya ) atau dengan guru.
3. Kondisikan sebagaimana trik saudara agar komunitas belajar dapat berjalan, dan siswa memahami dengan kondisi yang demikian.

Demikian tip untuk mengapresiasikan sistem instraksional didalam kegiatan pembelajaran, agar proses belajar mengajar dapat berjalan dan tranfer learning materi pelajaran tercapai dengan tuntas. Jangan sampai stimulus yang saudara berikan merupakan bumerang bagi anda sendiri, akan berakibat fatal, sebaiknya stimulus yang saudara berikan akan mendapat respon yang baik. Stimulus respon adalah kunci kesuksesan keberhasilan belajar siswa didalam proses belajar mengajar.

JELI DAN TERBENTUKNYA KOMUNITAS BELAJAR


Pembelajaran optimal menjadi tujuan utama didalam kegiatan proses belajar mengajar, dalam arti guru siap untuk mengajar dan siswa siap untuk belajar, sehingga dari dua komitmen itu akan terbentuk suatu stimulus respon yang positif antara guru sebagai fasilitator dan siswa sebagai anak didik. Tetapi selain itu ada dua opsi yang tak kalah pentingnya yaitu " jeli " dan " komunitas belajar " dalam arti guru harus jeli untuk mengamati kondisi didalam kegiatan pembelajaran baik untuk dirinya sendiri, ataupun untuk kondisi siswa sebagai pembelajar. Dengan posisi yang tepat, sikap yang baik dan ucapan yang baik, serta tahu dimana siswa yang kurang dan siswa yang mampu maka proses pembelajaran akan berjalan dengan baik. Komunitas belajar harus tercipta diantara kelompok belajar mereka, dimana didalam kelompok belajar harus ada yang pandai yang dapat memimpin belajar diantara teman sebaya mereka agar terjadi kegiatan pembelajaran , dan ini perlu bimbingan dan penataan yang tepat oleh guru sebagai fasilitator mereka.
Dengan kejelian dan kepandaian guru untuk membimbing komunitas belajar, maka tujuan pembelajarn akan tercapaidengan sempurna sebab akan terbentuk kegiatan belajar optimal.

Jeli dalam arti guru harus :
1. Pandai menempatkan posisi dimana tempat yang tepat dan paling baik untuk berdiri didepan kelas agar penguasaan seluruh siswa didalam kegiatan proses belajar mengajar tercaver seluruhnya .
2. Pandai memilih kata kunci materi pelajaran yang dapat mewakili isi materi tersebut.
3. Menyiasati secara psikologis siswa yang tidak dapat belajar baik secara individu ataupun kelompok, siswa nakal, dan siswa yang pandai agar terjalin kegiatan pembelajaran didalam kelompoknya.
4. Menyiasati kondisi belajar siswa agar proses belajar mengajar optimal dengan sikap tulus ikhlas, sabar, cinta kasih dan santun.
5.Pandai-pandai memilih kata-kata yang bijak agar siswa tidak ramai, tersinggung atau marah.

Komunitas Belajar dalam arti guru :
1. Guru harus siap memfasilitasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
2. Guru pandai mengatur kelompok diskusi belajar siswa, dari 4 ( empat ) siswa terbagi dalam siswa sangat rendah, rendah, pandai dan pandai sekali.
3. Pendekatan secara individual terhadap siswa didalam kelompok belajar apabila terjadi kemacetan belajar.
4. Menciptakan kondisi tutor sebaya / belajar sesama teman dengan tidak menyebabkan siswa pandai merasa dirugikan.
5. Menyasati agar siswa berani bertanya apabila tidak mengerti.
6. Memotivasi siswa agar mau belajar dengan baik dan sempurna.
7. Mengatur waktu yang tepat, sehingga kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup pelajaran berjalan dengan lancar dengan hasil belajar yang baik.

Dengan prinsip-prinsip kolegalitas yang tepat sehingga terjadi komunitas belajar dan pengamatan yang baik dan jeli maka akan terbentuk mutu kegiatan pembelajaran yang baik, sehingga menghasilkan kegiatan pembelajaran yang baik dan optimal. Tentunya untuk menjadi profesional seorang guru perlu mengadakan koreksi yang berulang-ulang setiap kali mengadakan tatap muka didalam kegiatan pembelajaran, sehingga dapat menemukan prinsip-prinsip yang tepat dan terciptanya pembelajaran yang menyenangkan dengan hasil yang berkwalitas.

Thursday, March 11, 2010

MEREKA HARUS TAHU


Perubahan jaman menuntut adanya perubahan disegala bidang termasuk bidang pendidikan. Pendidikan harus bisa menjembatani dan menghasilkan produk yang dapat hidup ditengah-tengah jaman yang sudah modern ini.
Kemajuan jaman harus diimbangi dengan kemajuan dibidang pendidikan, apabila sebaliknya yang terjadi, maka staknasi yang sangat signifikan dengan kehancuran yang menghantui dunia pendidikan, sementara kemajuan jaman semakin berkembang dan dunia pendidikan semakin jauh tertinggal.
Alangkah ngerinya bila terjadi hal yang demikian. Dunia pendidikan menuntut tehnologi prakmatis, praktis , efektif dan efisien, baik didalam sistem pembelajaran ataupun didalam sistem instraksional, baik didalam kegiatan institusional dan insidental. Semua ini harus dipahami dan dikuasai oleh pelaku-pelaku didalam dunia pendidikan, secara hyrarkhis, dari pejabat-pejabat fungsional dan pejabat-pejabat struktural, tingkat nasional, propinsi dan kabupaten bersatupadu untuk menyamakan misi dan visi, agar dapat berjalan seiring seirama menuju satu tujuan, yaitu terciptanya generasi muda yang siap untuk menghadapi tantangan masa depan ditengah-tengah gejolak kemajuan jaman yang sangat modern ini.
Kemajuan jaman sudah memberikan software dan hardware yang canggih, tetapi bila tidak diikuti kemajuan didalam kegiatan pembelajaran, semua akan sia-sia, dan dunia pendidikan semakin tertinggal.
Marilah kita satukan misi, visi dan tujuan kedalam satu bentuk kemasan ayang baik untuk mengimbangi kemajuan jaman. Marilah kita wujudkan KTSP ( Kurikulum Satuan Mata Pelajaran ), melalui terwujudnya dukumen operasional sebagai pengembangan dibidang dunia pendidikan, baik berbasis kompetensi atau berbasis lesson study.
Masyarakat harus tahu artinya masyarakat harus dilibatkan dengan kondisi yang demikian, sehingga mereka sadar bahwa kemajuan jaman menuntut kemajuan disegala bidang, tak luput dibidang pendidikan.
Perbaikan-perbaikan yang harus diketahui :
1. Perkembangan teori-teori yang mendukung didalam sistem pendidikan.
2. Kesalahan akibat teori-teori yang kurang valid didalam sistem pendidikan.
3. Perkembangan peserta didik didalam pelaksanaan proses belajar mengajar.
Dengan demikian maka antara pelaku-pelaku didalam dunia pendidikan dan masyarakat sebagai peserta didik dapat bersatu padu didalam mengapresiasikan misi dan visi tujuan pendidikan, yaitu generasi muda yang tangguh didalam menghadapi gejolak dunia modern ini.
Tak lupa do'a dan bimbingan dari Tuhan Yang Maha Kuasa yang selalu kita dengungkan baik secara lessan atau batiniah, agar kalbu kita dapat membimbing kita kearah yang lurus dan benar. Insya Alloh dengan bimbingan Al Khalik kita akan maju, tegar dan perkasa didalam menghadapi kemajuan jaman modern ini.

Wednesday, March 10, 2010

Suksesnya Proses Belajar mengajar



Didalam kegiatan pembelajaran secara otomatis melibatkan tiga unsur yang sangat essensial didalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar.
Tiga unsur tersebut adalah :
1. Siswa sebagai pembelajar
2. Guru sebagai pengajar
3. Orang tua sebagai wali murid
Keterkaitan dalam arti ketiga unsur ini harus saling menyadari dan memahami, bagaimana aturan didalam menjalankan kegiatan pembelajaran sesuai dengan lembaga pendidikan yang mengapresiasikan sistem pendidikan yang mengacu kedalam sistem pembelajaran dan sistem instrusional.
Apabila salah satu dari ketiga unsur ini tidak memahami, atau tidak mengenal aturan dan sistem pendidikan maka dapat dikatakan awal jalannya proses pembelajaran gagal. Dan oleh karena itu perlu sekali kita mengadakan baik antar siswa dengan siswa, siswa dengan guru, guru dengan guru dan guru dengan wali murid atau ketiganya yaitu siswa, guru dan wali murid didalam kegiatan pembelajaran. Dengan demikian akan terjadi saling keterkaitan yang positif didalam proses belajar mengajar.
Ditinjau dari proses belajar mengajar, sebagai berikut :


Siswa -> Sistem Pendidikan -> Keluaran ( Hasil )
Sistem Pembelajaran
Sistem Instraksional
Lingkungan


Hasil harus otimal, dalam arti siswa dapat menguasai materi pelajaran dari segi kognitif, dan peningkatan moral dari segi sosial masyarakat. Karena ada dua opsi yang harus dikuasau yaitu kognitif dan moral, maka sangat riskan bila kegiatan pembelajaran hanya diserahkan kepada guru saja, tetapi sebaiknya ketiga unsur dilibatkan dan lingkungan yang mendukung, maka dengan demikian Insya Alloh tujuan optimal pembelajaran akan berhasil.

Wednesday, March 3, 2010

PENYAKIT

Yang saya maksud penyakit disini adalah sesuatu yang menimbulkan kita menjadi malas, jenuh, sulit untuk berfikir dan lain sebagainya, dimana menyebabkan wawasan kita semakin sempit dan pikiran kita menjadi bebal, sehingga ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik kita tidak bercahaya dan gelap gulita.
Cobalah untuk berfikir sejenak kenapa menjadi demikian ?

Akibatnya :
1. Kita sulit untuk mengembangkan wawasan dan ilmu pengetahuan.
2. Kita tidak mempunyai rasa yang peka terhadap pengetahuan yang kita pelajari.
3. Kita tidak jeli terhadap lingkungan dan pengetahuan yang kita pelajari.

Pemecahan :
1. Marilah kita bebaskan ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik kitadari kegelapan, dengan melepaskan sifat-sifat yang jelek yang menyebabkan kita males, jenuh dan bebal.
2. Marilah kita susun langkah baru dengan memperbanyak wawasan dengan berkunjung keberapa perpustakaan agar wawasan kita berkembang dan saling silaturomi untuk berbincang-bincang persoalan yang senada dengan kehidupan kita.
3. Hilangkan rasa rendah diri dan tunjukkan sikap yang tegar dan mandiri.
4. Cobalah untuk menengok kebelakang apakah langkah kita sudah benar, baik secara duniawai, manusiawi dan tehnologi.

Semoga dengan demikian kita akan berjalan dengan sebaik-baiknya, baik jalan hidup kita dalam rangka bersosialisasi dengan lingkungan alam, lingkungan manusia dan lingkungan ilmu pengetahuan kita.