REFORMASI PENDIDIKAN

Bicara Reformasi Pendidikan, pada dasarnya adalah bicara memperbaharui " Kurikulum " dari bentuk " Substansi " ke bentuk " Sistem ", atau dari bentuk "Sistem " kebentuk " Sistem Bermasyarakat ".
Perubahan kurikulum, akan berpengaruh terhadap Sistem Pembelajaran dan Bahan Ajar, jadi jika terjadi pengembangan kurikulum ( substansi ke sistem ), maka harus diikuti pengembangan sistem pembelajaran dan pengembangan bahan ajar.
Perubahan kurikulum akan disertai perubahan bahan ajar dan secara otomatis disertai perubahan sistem pembelajaran, dengan demkian ada keterkaitan yang sangat erat signifikan antara perubahan kurikulum, pengembangan bahan ajar dan pengembangan sistem pembelajaran
Dengan demikian Sistem Pendidikan akan berubah dari bentuk " Substansi " ke bentuk " Sistem ". Dengan berubahnya kurikulum ( substansi ke sistem ) akan berubahlah Sistem Pendidikan, yang akhirnya terjadi " REFORMASI PENDIDIKAN " dari bentuk substansi ke sistem.



Friday, March 12, 2010

APRESIASI SISTEM INSTRAKSIONAL


Sistem instraksional adalah bagian yang yang penting didalam kegiatan pembelajaran, sehingga guru dituntut untuk dapat mengapresiasikan dengan baik dan sempurna, mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.
Wujud dari sistem instraksional adalah kegiatan tatap muka didepan kelas, dengan berbagai macam strategi, metode dan model pembelajaran, setting tempat duduk, dll. Tentunya kegiatan tatap muka didalam mewujudkan sistem instraksional membutuhkan perhitungan yang mantap didalam menentukan penempatan unsur-unsur tersebut disesuaikan dengan tingkat kesulitan, dan essensial materi pelajaran, dengan pemilihan unsur-unsur yang tepat maka insya Alloh kegiatan tatap muka akan berjalan lancar.

Kendala-kendala Yang Dihadapi Pada Saat Tatap Muka :
1. Siswa ramai pada saat kegiatan pembelajaran.
2. Siswa tidak siap untuk belajar.
3. Guru kesulitan menentukan strategi, metode, dan model pembelajaran yang tepat.
4. Waktu pembelajaran yang terlalu singkat.
5. Kondisi lingkungan yang tidak mendukung.

Pemecahan Masalah :
1. Guru harus menyadari bahwa siswa membutuhkan beberapa kebutuhan, salah satunya adalah kebutuhan untuk dihargai dalam posisi apapun, sehingga guru harus pandai-pandai mengkondisikan posisi siswa yang demikian. Salah bersikap akibatnya fatal, dimarahi malah ramai, dinasehati malah dilecehkan.
1. Egoisme yang terlalu tinggi, sesuai dengan sifat manusia, ada ego, ada super ego, dan control. Cobalah untuk masuk kedunia controlnya sesuai dengan kondisi siswa, dengan demikian guru dapat bersama-sama didalam kegiatan pembelajaran.
Cobalah untuk pandai-pandai mensiasati, atau memanipulasi kondisi tersebut agar pelaksanaan kegiatan pembelajaran dapat berjalan lancar, sesuai dengan aturan, sehingga proes tranfer learning dapat tercapai dan tujuan pembelajaran terpenuhi dengan optimal.

Tiga Kondisi Dalam Mensiasati Kondisi Siswa :
1. Bukalah proses belajar mengajar dengan singkat dan jelas, apa tujuan dan sasaran materi pelajaran yang akan dibahas, berdoa dan salam supaya diberkahi Tuhan Yang Maha Kuasa.
2. Berikan tugas diskusi antar siswa didalam kelompoknya :
- mengerjakan tugas evaluasi yang telah disiapkan didalam program instraksional, selanjutnya dibahas bersama.
- tanya jawab materi pelajaran, antar sesama siswa dan guru membantu menyelesaikannya.
- membuat laporan singkat mengenai materi pelajaran, selanjutnya dibahas bersama.
- membuat beberapa soal, setelah itu soal diacak kedalam kelompok belajar kelas, dan dikerjakan sesuai dengan kelompok yang menerima soal dari kelompok lain.
- baca materi pelajaran dan bagian-bagian yang sulit dicatat setelah itu didiskusikan bersama, baik antar siswa ( tutor sebaya ) atau dengan guru.
3. Kondisikan sebagaimana trik saudara agar komunitas belajar dapat berjalan, dan siswa memahami dengan kondisi yang demikian.

Demikian tip untuk mengapresiasikan sistem instraksional didalam kegiatan pembelajaran, agar proses belajar mengajar dapat berjalan dan tranfer learning materi pelajaran tercapai dengan tuntas. Jangan sampai stimulus yang saudara berikan merupakan bumerang bagi anda sendiri, akan berakibat fatal, sebaiknya stimulus yang saudara berikan akan mendapat respon yang baik. Stimulus respon adalah kunci kesuksesan keberhasilan belajar siswa didalam proses belajar mengajar.

JELI DAN TERBENTUKNYA KOMUNITAS BELAJAR


Pembelajaran optimal menjadi tujuan utama didalam kegiatan proses belajar mengajar, dalam arti guru siap untuk mengajar dan siswa siap untuk belajar, sehingga dari dua komitmen itu akan terbentuk suatu stimulus respon yang positif antara guru sebagai fasilitator dan siswa sebagai anak didik. Tetapi selain itu ada dua opsi yang tak kalah pentingnya yaitu " jeli " dan " komunitas belajar " dalam arti guru harus jeli untuk mengamati kondisi didalam kegiatan pembelajaran baik untuk dirinya sendiri, ataupun untuk kondisi siswa sebagai pembelajar. Dengan posisi yang tepat, sikap yang baik dan ucapan yang baik, serta tahu dimana siswa yang kurang dan siswa yang mampu maka proses pembelajaran akan berjalan dengan baik. Komunitas belajar harus tercipta diantara kelompok belajar mereka, dimana didalam kelompok belajar harus ada yang pandai yang dapat memimpin belajar diantara teman sebaya mereka agar terjadi kegiatan pembelajaran , dan ini perlu bimbingan dan penataan yang tepat oleh guru sebagai fasilitator mereka.
Dengan kejelian dan kepandaian guru untuk membimbing komunitas belajar, maka tujuan pembelajarn akan tercapaidengan sempurna sebab akan terbentuk kegiatan belajar optimal.

Jeli dalam arti guru harus :
1. Pandai menempatkan posisi dimana tempat yang tepat dan paling baik untuk berdiri didepan kelas agar penguasaan seluruh siswa didalam kegiatan proses belajar mengajar tercaver seluruhnya .
2. Pandai memilih kata kunci materi pelajaran yang dapat mewakili isi materi tersebut.
3. Menyiasati secara psikologis siswa yang tidak dapat belajar baik secara individu ataupun kelompok, siswa nakal, dan siswa yang pandai agar terjalin kegiatan pembelajaran didalam kelompoknya.
4. Menyiasati kondisi belajar siswa agar proses belajar mengajar optimal dengan sikap tulus ikhlas, sabar, cinta kasih dan santun.
5.Pandai-pandai memilih kata-kata yang bijak agar siswa tidak ramai, tersinggung atau marah.

Komunitas Belajar dalam arti guru :
1. Guru harus siap memfasilitasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
2. Guru pandai mengatur kelompok diskusi belajar siswa, dari 4 ( empat ) siswa terbagi dalam siswa sangat rendah, rendah, pandai dan pandai sekali.
3. Pendekatan secara individual terhadap siswa didalam kelompok belajar apabila terjadi kemacetan belajar.
4. Menciptakan kondisi tutor sebaya / belajar sesama teman dengan tidak menyebabkan siswa pandai merasa dirugikan.
5. Menyasati agar siswa berani bertanya apabila tidak mengerti.
6. Memotivasi siswa agar mau belajar dengan baik dan sempurna.
7. Mengatur waktu yang tepat, sehingga kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup pelajaran berjalan dengan lancar dengan hasil belajar yang baik.

Dengan prinsip-prinsip kolegalitas yang tepat sehingga terjadi komunitas belajar dan pengamatan yang baik dan jeli maka akan terbentuk mutu kegiatan pembelajaran yang baik, sehingga menghasilkan kegiatan pembelajaran yang baik dan optimal. Tentunya untuk menjadi profesional seorang guru perlu mengadakan koreksi yang berulang-ulang setiap kali mengadakan tatap muka didalam kegiatan pembelajaran, sehingga dapat menemukan prinsip-prinsip yang tepat dan terciptanya pembelajaran yang menyenangkan dengan hasil yang berkwalitas.