REFORMASI PENDIDIKAN

Bicara Reformasi Pendidikan, pada dasarnya adalah bicara memperbaharui " Kurikulum " dari bentuk " Substansi " ke bentuk " Sistem ", atau dari bentuk "Sistem " kebentuk " Sistem Bermasyarakat ".
Perubahan kurikulum, akan berpengaruh terhadap Sistem Pembelajaran dan Bahan Ajar, jadi jika terjadi pengembangan kurikulum ( substansi ke sistem ), maka harus diikuti pengembangan sistem pembelajaran dan pengembangan bahan ajar.
Perubahan kurikulum akan disertai perubahan bahan ajar dan secara otomatis disertai perubahan sistem pembelajaran, dengan demkian ada keterkaitan yang sangat erat signifikan antara perubahan kurikulum, pengembangan bahan ajar dan pengembangan sistem pembelajaran
Dengan demikian Sistem Pendidikan akan berubah dari bentuk " Substansi " ke bentuk " Sistem ". Dengan berubahnya kurikulum ( substansi ke sistem ) akan berubahlah Sistem Pendidikan, yang akhirnya terjadi " REFORMASI PENDIDIKAN " dari bentuk substansi ke sistem.



Tuesday, February 2, 2010

BELAJAR, BEKERJA dan AMANAH

Seiring berjalannya waktu, seirama dengan perjalanan matahari dan rembulan, siang dan malam manusia dianjurkan untuk belajar,belajar terhadap dirinya sendiri dan kepada alam yang mengitari kehidupan kita, agar kita bisa hidup dan mengerti kehidupan sehingga dapat enjoy didalam hidup ini.

Hikmah Belajar :
Sebelum belajar kepada alam mencoba tuk mengenal diri sendiri, sebenarnya manusia diciptakan adalah pemimpin, pemimpin dirinya sendiri, baik yang nyata atau yang abstrak. Pemimpin yang nyata ( riil ) adalah bagaimana seorang manusia dapat memimpin panca indranya sehingga dapat bekerja dengan sebaik-baiknya. Pemimpin yang abstrak adalah bagaimana seorang manusia dapat membimbing otaknya, rasanya, kemauannya, kesiapannya, sehingga dapat bekerja sebaik-baiknya. Sebab manusia dilahirkan dilengkapi dengan IQ, bakat, n naht, kesiapan, dll yang semuanya ini merupakan sesuatu yang abtrak.
Antara yang nyata dan abstrak harus selalu seimbang ( balance ) disetiap langkah, berjalan seiring seirma, seperti matahari dan rembulan, seperti ombak dan halauan, sebab bila bila tidak seimbang maka akan terjadi ketimpangan dan berjalan dengan kesusahan.
Didalam kegiatan sehari-hari usahakan stimulus yang masuk adalah yang baik-baik sementara yang jelek dihindari, pendengaran kita sebaiknya mendengar yang baik-baik, mata kita sebaiknya melihat yang baik-baik, mulut kita merasakan yang baik-baik, hidung kita membau yang baik-baik, begitu juga dengan tangan kita gunakan yang baik-baik.
Bayangkan jika mulut kita merasakan / makan makanan basi atau minum racun, maka kita akan sakit, begitu juga kalau tangan kita meraba benda tajam akan berdarah dan sakit, sebenarnya begitu juga dengan mata, telinga, kalau kita gunakan yang tidak baik, maka akan sakit, tetapi disinilah letak kelemahan kita, kita sering lupa / lalai, sebab sakitnya bukan menyerang jasmani, tetapi rokhani, yang dampaknya dapat kita lihat pada perubahan tabiat dan prilaku.
Semoga kita menjadi orang yang dapat memimpin diri kita sendiri, baik yang nyata ataupun yang abstrak, sehingga kita dapat menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana, dan kalbu kita bercahaya, terang benderang menerangi jiwa dan raga dialam nirwana.
Bagaimana dengan sesuatu yang abstrak, " sama ". Kalau otak dan rasa diberi stimulus yang jelek, maka respon yang akan kita perbuat juga jelek. Makanya kita dilarang makan, mendengarkan, melihat sesuatu yang rusak, takut kita akan menjadi rusak.
Apa kerusakan itu ?
Hati kita akan menjadi padam, tak bercahaya, cahaya kita sirna, berganti kegelapan, sehingga kita menjadi tamak, rakus dan sombong. Marilah kita jaga makanan, pendengaran dan penglihatan kita dari tipuan dunia.

Hikmah Bekerja :
Apabila terjadi kerusakan maka tidak terjadi keseimbangan antara nyata dan abstrak, jasmani dan rokhani, akibatnya timbul gejala-gejala gangguan :
Untuk yang nyata : pegal, mual, lelah, lesu, dan bahkan sakit.
Untuk yang abstrak : emosi, marah, bosan, jenuh, sumpek dll.
Oleh karena itu haruslah kita sadari diri kita sendiri sebelum terjadi kerusakan. Ibarat kendaraan, beban yang melampaui batas, jalan yang berliku dan mendaki, kegelapan, akan merusak kendaraan tersebut.Bigitu juga dengan manusia, haruslah kita sendiri yang tahu, " posisi " sekali lagi " posisi kita dimana ", itulah yang paling penting. Dengan mengetahui dan menyadari posisi kita, baik dimata masyarakat, dimata lembaga / instansi, dan dimata Tuhan, maka kita akan dapat bekerja dengan sebaik-baiknya.

Hikmah Amanah :
Amanah kalau kita artikan secara harfiah adalah " pesan " / " perintah " / " beban ", secara naluri sebagai manusia yang lahir dimuka bumi. Kita tidak bisa menghindarkan amanah, sebab kita menjalani hidup dan kehidupan.
Apa amanah itu ?
Amanah adalah setiap manusia yang lahir dimuka bumi adalah " pemimpin ". pemimpin menuju kebenaran baik untuk dirinya sendiri dan diluar dirinya.
Itulah amanah yang tertancap dihati yang paling dalam sejak kita lahir, minimal memimpin dirinya sendiri baik yang nyata atau yang abstrak agar tidak terjatuh kedalam jalan kegelapan.
Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang selalu mendapat petunjuk dan bimbingaNya, sehingga bisa menjadi pemimpin diri kejalan yang lurus dan benar, menjadi manusia yang arif dan bijaksana. Amin.