REFORMASI PENDIDIKAN

Bicara Reformasi Pendidikan, pada dasarnya adalah bicara memperbaharui " Kurikulum " dari bentuk " Substansi " ke bentuk " Sistem ", atau dari bentuk "Sistem " kebentuk " Sistem Bermasyarakat ".
Perubahan kurikulum, akan berpengaruh terhadap Sistem Pembelajaran dan Bahan Ajar, jadi jika terjadi pengembangan kurikulum ( substansi ke sistem ), maka harus diikuti pengembangan sistem pembelajaran dan pengembangan bahan ajar.
Perubahan kurikulum akan disertai perubahan bahan ajar dan secara otomatis disertai perubahan sistem pembelajaran, dengan demkian ada keterkaitan yang sangat erat signifikan antara perubahan kurikulum, pengembangan bahan ajar dan pengembangan sistem pembelajaran
Dengan demikian Sistem Pendidikan akan berubah dari bentuk " Substansi " ke bentuk " Sistem ". Dengan berubahnya kurikulum ( substansi ke sistem ) akan berubahlah Sistem Pendidikan, yang akhirnya terjadi " REFORMASI PENDIDIKAN " dari bentuk substansi ke sistem.



Friday, January 22, 2010

KESUCIAN HATI

Tak selamanya hati yang terhujan dilubuh yang paling dalam bersih, tapi masih ada kegelapan yang menyelimutinya, sehingga hati kita akan padam. Bayangkan bila hati kita padam, bisakah kita mendengarkan cahayanya, bisakah kita mendengarkan bisikannya, semua gelap dan kita terjerumus kedalam langkah yang salah, sebab bisikan hati kita tertutup oleh awan kegelapan.
Jadi tak selamanya bisikan hati kita pangkal kebenaran, kebenaran akan tercermin dibisikan hati kita, bila hati kita bersih, tanpa tautan awan kegelapan, tanpa selubung awan hitam, sehingga hati kita bersih, bersinar dan bercahaya, disitulah kalbu kita akan membisikkan kebenaran.
Apa kebenaran ?
Kebenaran dalam segala wacana, wawasan kita jadi luas, kognitif kita jadi pandai, afektif kita jadi perasa, dan psikomotorik kita akan lincah bagai kijang kecana biru ditaman nirwana. Alangkah bahagianya bila hal itu terjadi pada diri kita.
Ayo...marilah kita berikhtiar tuk membersihkan hati, kalbu kita dari selimut awan kegelapan, agar menyinari langkah kita menuju kebenaran. Hati yang suci dambaan semua insan, yang selalu menuntun dan membisikkan kebaikan.
Lalu bagaimana kita menilai kebaikan bila otak kita padam tak bercahaya, atau rasa kita padam tak berperasaan, atau gerak kita mati diam. Semoga kita tak termasuk orang berotak padam, tak berperasaan, dan statik. Sebab disitulah letak siksa tak kentara didalam hidup.
Alangkah naifnya bila kehidupan kita, telah membelenggu sehingga bahagia yang kita harapkan akan sirna, dan kenistaan yang selalu menemani hidup kita. Bukan jabatan, kekayaan atau lainnya yang membuat kita bahagia, tetapi ada yang membuat kita bahagia. Dan adanya kebahagiaan itu karena ada yang menciptakan, marilah kita berlomba untuk mendekati pencipta kebahagiaan. Amin.