REFORMASI PENDIDIKAN

Bicara Reformasi Pendidikan, pada dasarnya adalah bicara memperbaharui " Kurikulum " dari bentuk " Substansi " ke bentuk " Sistem ", atau dari bentuk "Sistem " kebentuk " Sistem Bermasyarakat ".
Perubahan kurikulum, akan berpengaruh terhadap Sistem Pembelajaran dan Bahan Ajar, jadi jika terjadi pengembangan kurikulum ( substansi ke sistem ), maka harus diikuti pengembangan sistem pembelajaran dan pengembangan bahan ajar.
Perubahan kurikulum akan disertai perubahan bahan ajar dan secara otomatis disertai perubahan sistem pembelajaran, dengan demkian ada keterkaitan yang sangat erat signifikan antara perubahan kurikulum, pengembangan bahan ajar dan pengembangan sistem pembelajaran
Dengan demikian Sistem Pendidikan akan berubah dari bentuk " Substansi " ke bentuk " Sistem ". Dengan berubahnya kurikulum ( substansi ke sistem ) akan berubahlah Sistem Pendidikan, yang akhirnya terjadi " REFORMASI PENDIDIKAN " dari bentuk substansi ke sistem.



Thursday, July 25, 2013

SISTEM INSTRUKSIONAL PEMBELAJARAN AFEKTIF / BERKARAKTER


Karakter tidak sekali terbentuk, lalu tertutup, tetapi terbuka bagi semua bentuk perbaikan, pengembangan, dan penyempurnaan, sebab sumber karakter perolehan ada dan bersifat tetap. Karenanya orang yang membawa sifat kasar bisa memperoleh sifat lembut, setelah melalui mekanisme latihan. Namun, sumber karakter itu hanya bisa bekerja efektif jika kesiapan dasar seseorang berpadu dengan kemauan kuat untuk berubah dan berkembang, dan latihan yang sistematis.

Guru didalam tugasnya ada menjaga dan membina siswa untuk masa depannya.
Menjaga, dalam arti jangan sampai merusak perkembangan siswa, baik jasmani dan rokhaninya. Jasmani dijaga dengan pendidikan jasmani, rokhani dijaga dengan pendidikan rokhani, sehingga jiwa dan raga siswa selalu dalam posisi keseimbangan dan mencapai keharmonisan.
Membina, dalam arti meningkatkan kemampuan siswa , dengan ilmu pengetahuan, pengalaman, latihan dll, sehingga siswa siap untuk memikul tugasnya dikemudian hari, sebagai orang tua, anggota masyarakat dan warga Negara.
Ki Hajar Dewantara menegaskan dalam system amongnya : “ tut wuri handayani, ing madyo mangun karso, ing ngarso sung tulodo “.  Artinya sebagai guru harus mampu menjadi yang terbaik, dibelakang harus memberi kekuatan, di tengah membangkitkan semangat, dan didepan sanggup memberikan tauladan. Ketiga-tiganya harus diberikan, sehingga dengan demikian guru berarti membimbing para pemuda baik jasmaniah dan rokhaniah.

Kegiatan Instraksional :
   Kegiatan Awal :
-          Interval Tetap :
    1. Motifasi Primer
    2. Penguatan Primer.
Contoh :   Do’a dan Salam awal pembelajaran
       Kegiatan Inti :
-          Interval Tidak Tetap :
    1. Motifasi Sekunder
    2. Penguatan Sekunder
Contoh  :
a.       Apabila ada yang mendapat nilai baik
b.      Apabila ada yang ramai
c.       Apabila ada yang bertanya dan pertanyaannya sangat baik
d.      Dll

         Kegiatan Akhir :
-          Interval Tetap :
                               a.            Motifasi Primer
                              b.            Penguatan Primer
Contoh  : Doa dan salam akhir pembelajaran

Contoh :
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran  Lesson Study Berbasis Sekolah.

Nama Sekolah            :   SMP Negeri I Prigen
Mata Pelajaran          :   Seni Budaya
Kompetenasi              :   SENI RUPA
Alokasi Waktu           :   2 x 40 menit
Guru Pembina           :   Ir. Nanang Hariyanto, MA

1.  Diskripsi Mata Pelajaran :

Tujuan   : 
Siswa memahami cara mengidentifikasi seni rupa murni yang diciptakan di Indonesia, baik dari tujuan dan bentuk, serta menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan dan tehniknya.
Standar Kompetensi          : 
1.       Mengapresiasi karya seni rupa

Kompetensi Dasar           :
1.1.     Mengidentifikasi karya seni rupa murni yang diciptakan di Indonesia
1.2.     Menampilkan sikap apresiatif terhadap  keunikan gagasan dan teknik dalam    
        karya seni rupa murni Indonesia

2.  Proses Belajar Mengajar ( PBM ) :

Strategi Pembelajaran   :   Pendekatan Klasikal, Pendekatan Individual, Pendekatan
                                              Konsep dan Komunikasi, Pendekatan Tematik.

Metode Pembelajaran   :    Diskusi, Tutor sebaya, Proyek, Deduktif,dan Tanya jawab.

Model Pembelajaran     :   JIGSAW  ( Model Tim Ahli ).

Tim Ahli  secara  individu  :       
Tehnik Pelaksanaan :
v  Guru membentuk kelompok yang terdiri dari  +  4 siswa
v  Setiap siswa dalam satu kelompok diwajibkan   membaca dan memahami sub bab dari materi pelajaran dan mengerjakan tugas.
v  Setelah selesai, siswa didalam satu kelompok saling berbagi mengenai bagian materi pelajaran yang dibaca dan dipahami dan tugas yang dikerjakan.
v  Diskusi membahas tugas dipimpin oleh guru.
v  Evaluasi.
v  Kesimpulan.

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran : 



Texbook :
                    Texk Books, LKS, Internet, Majalah, Koran, dan Media lainnya
Penilaian :
  1. Tes Tulis
  2. Tes Kinerja, berupa Laporan / Kliping

Target Ketuntasan :
  1. Rata-rata ( SKBM, KKM, TPK ) / Standar Ketuntasan  > 76,0












No comments:

Post a Comment