Dengan demikian pembelajaran kontekstual mengutamakan pada pengetahuan dan pengalaman atau dunia nyata, berpikir tingkat tinggi, berpusat pada siswa, siswa aktif, kritis, kreatif, memecahkan masalah, siswa belajar menyenangkan, mengasyikkan, tidak membosankan, dan menggunakan berbagai sumber belajar.
Salah satu contoh penerapan pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran kontekstual dengan pilar permodelan, artinya menghadirkan model sebagai sumber pembelajaran. Model disini bisa berupa ide, gagasan belajar, atau sarana belajar yang dapat membantu siswa berfikir dan berimajinasi kedunia nyata dari materi yang dipelajarinya.
Dalam pembelajaran ini model berupa ide atau gagasan belajar yang diterapkan guru dan diperankan oleh siswa sebagai kegiatan pembelajaran, dalam rangka memverifikasikan hasil ide atau gagasan belajarnya kepada siswa-siswa lainnya didalam kelas. Siswa merangkum atau meringkas materi pelajaran, secara kelompok setelah itu menjelaskannya kepada siswa lainnya atau kelompok lainnya didalam kegiatan pembelajaran.
Didalam kegiatan belajar ini benar-benar siswa yang aktif, kreatif,dalam rangka menyusun scenario pembelajaran, memecahkan masalah, dan menghadirkan ide atau gagasan scenarionya dalam rangka memecahkan masalah tersebut kepada teman-temannya. Didalam proses ini terjadi diskusi dan dibantu guru model untuk menyelesaikan permasalahan, sampai ditemukan kesimpulan akhir.
Gambar dibawah ini menunjukkan scenario pembelajaran kontekstual dengan pilar permodelan oleh siswa kelas VII, dengan materi pelajaran Seni Budaya dan Ketrampilan, kompetensi : Produk Kerajinan dengan Tehnologi Butsir.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwDyuIE573frAu2lwuTRHWEvQkxu09ConK2Pz9imQI_06G8-BoKT7N8pGMIaARGxpzOAFSAD4OrV50TzZJEk6uhotWsptNSKw0YelUOmDSZfCcdpl1nC1SGOBQp3GVRQGNlbC9hww1sA6b/s200/P23-05-11_10.40%255B1%255D.jpg)
Gambar1
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVpHxmqnefqwCHyipMOpNe3p2Mhks3l5i27BCwHBe9zRwiaajtdyIk7-gyLu7epNWEAxn_6l-Mpz4IBrC_79hkGETSG3wB-Qotx9C_lgnqMEuZXcRTgVBUWZU8zmzzB2RKYZblR7JOlC3V/s200/P23-05-11_10.43.jpg)
Gambar 2
Siswa berperan sebagai guru model, dalam rangka memverifikasikan atau menjelaskan hasil rangkumannya kepada teman-temannya, diskusi antar teman sebaya, selanjutnya apabila ada kesulitan maka guru model membantu membenarkannya, sampai ditemukan kesimpulan akhir.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvJMtWJgBP-XDM1I4uCgYtA8k3QrwdQ3i9IO6CcxeZWXtangqRZBoB5rWUgQY2t8FXUzXfiwYqodcv3hGLsSZ26v7SsPkZdr5qYtrtnwGU0VY4LgrYXAG2g_vvzP4DJADmlltJJ5qwvJb3/s200/P23-05-11_10.44.jpg)
Gambar 3.
Siswa mendengar dan memperhatikan salah satu kelompok belajar yang sedang mempresentasikan atau menjelaskan hasil kerja kelompoknya.